Perspektif
Agribisnis Agroindustri dan Pertanian di Indonesia
Untuk
Indonesia, sektor pertanian mempunyai peranan yang
penting.
Peran ini dapat dilihat dari banyak pertimbangan, utamanya dari
perannya
dalam membentuk Produk Domestik Bruto (PDB) dan terciptanya
kesempatan
kerja khususnya di pedesaan. Dari perspektif sejarah, peran
Agribisnis
dapat dilihat baik dalam masa normal maupun dalam masa krisis
seperti
krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1960-an, 1980-an dan tahun
1997
sampai saat ini. Peran ini mengalami masa naik turun. Arifin (2004)
menunjukkan
adanya berbagai fase peran Agribisnis dalam perekonomian
di
Indonesia seperti pada Tabel 1.1. berikut.
C:\Diktat\AGB\Modul-1\ Manajemen
Agribisnis\ Fakultas Ekonomi, Oktober 2007 10
Perkembangan
fase tersebut meliputi konsolidasi, tumbuh tinggi,
dekonstruksi,
dan fase krisis. Pada fase kondolidasi 1967-1978 ini, sektor
pertanian
tumbuh sekitar 3,39 persen; lebih banyak disebabkan kinerja sub
sektor
tanaman pangan dan perkebunan yang tumbuh masing-masing 3,58
dan
4,53 persen.
Produksi
beras sendiri pada tahun 1970-an mencapai lebih dari 2 juta
ton,
dan produktivitas telah mencapai 2,5 ton per hektar atau sekitar dua kali
lipat
kinerja Tahun 1963. Pada masa ini dikenal tiga kebijakan penting yaitu
(1)
intensifikasi, (2) ekstensikasi, dan (3) diversifikasi; yang secara
spektakuler
didukung oleh kemampuan meningkatkan produksi dan
produktivitas
sektor pertanian. Dalam konteks usahatani, intensifikasi sering
pula
diterjemahkan penggunaan teknologi biologi dan kimia (pupuk, benih
unggul,
pestisida dan herbisida) serta teknologi mekanis (traktorisasi dan
kombinasi
manajemen air irigasi dan drainase). Ekstensifikasi adalah
perluasan
area yang mengkonversi hutan tidak produktif menjadi areal
persawahan
dan pertanian lain. Diversifikasi adalah penganekaragaman
usaha
agribisnis untuk menambah pendapatan rumah tangga petani, sampai
pada
usahatani terpadu peternakan dan perikanan yang telah menjadi
andalan
masyarakat pedesaan umumnya.
C:\Diktat\AGB\Modul-1\ Manajemen
Agribisnis\ Fakultas Ekonomi, Oktober 2007 11
Peran
ketiga kebijakan di atas menonjol sehubungan dengan fokus
pembangunan
pada masa itu yang berorientasi kepada pertanian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar