Sabtu, 20 Februari 2016

Perspektif Agribisnis Agroindustri dan Pertanian di Indonesia

Perspektif Agribisnis Agroindustri dan Pertanian di Indonesia
Untuk Indonesia, sektor pertanian mempunyai peranan yang
penting. Peran ini dapat dilihat dari banyak pertimbangan, utamanya dari
perannya dalam membentuk Produk Domestik Bruto (PDB) dan terciptanya
kesempatan kerja khususnya di pedesaan. Dari perspektif sejarah, peran
Agribisnis dapat dilihat baik dalam masa normal maupun dalam masa krisis
seperti krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1960-an, 1980-an dan tahun
1997 sampai saat ini. Peran ini mengalami masa naik turun. Arifin (2004)
menunjukkan adanya berbagai fase peran Agribisnis dalam perekonomian
di Indonesia seperti pada Tabel 1.1. berikut.
C:\Diktat\AGB\Modul-1\ Manajemen Agribisnis\ Fakultas Ekonomi, Oktober 2007 10
Perkembangan fase tersebut meliputi konsolidasi, tumbuh tinggi,
dekonstruksi, dan fase krisis. Pada fase kondolidasi 1967-1978 ini, sektor
pertanian tumbuh sekitar 3,39 persen; lebih banyak disebabkan kinerja sub
sektor tanaman pangan dan perkebunan yang tumbuh masing-masing 3,58
dan 4,53 persen.
Produksi beras sendiri pada tahun 1970-an mencapai lebih dari 2 juta
ton, dan produktivitas telah mencapai 2,5 ton per hektar atau sekitar dua kali
lipat kinerja Tahun 1963. Pada masa ini dikenal tiga kebijakan penting yaitu
(1) intensifikasi, (2) ekstensikasi, dan (3) diversifikasi; yang secara
spektakuler didukung oleh kemampuan meningkatkan produksi dan
produktivitas sektor pertanian. Dalam konteks usahatani, intensifikasi sering
pula diterjemahkan penggunaan teknologi biologi dan kimia (pupuk, benih
unggul, pestisida dan herbisida) serta teknologi mekanis (traktorisasi dan
kombinasi manajemen air irigasi dan drainase). Ekstensifikasi adalah
perluasan area yang mengkonversi hutan tidak produktif menjadi areal
persawahan dan pertanian lain. Diversifikasi adalah penganekaragaman
usaha agribisnis untuk menambah pendapatan rumah tangga petani, sampai
pada usahatani terpadu peternakan dan perikanan yang telah menjadi
andalan masyarakat pedesaan umumnya.
C:\Diktat\AGB\Modul-1\ Manajemen Agribisnis\ Fakultas Ekonomi, Oktober 2007 11
Peran ketiga kebijakan di atas menonjol sehubungan dengan fokus

pembangunan pada masa itu yang berorientasi kepada pertanian.

Tidak ada komentar: